11 Desa di Korea Selatan dengan Pemandangan Indah, Instagramable!

Hahoe Folk Village, Desa di Korea Selatan

Kalau hobi menonton “sageuk” alias drama Korea bertema sejarah, pasti sudah terbiasa melihat desa-desa Korea jaman dulu dengan bentuk-bentuk rumahnya yang unik. Nah, kalau berlibur ke aneka kota di Korea Selatan, jangan lupa mampir juga ke desa di Korea Selatan yang menarik. 

Ada desa yang dijadikan tempat wisata, di mana turis bisa merasakan kehidupan PEDESAAN di Korea Selatan di masa lalu. Tapi ada juga daerah pertanian di Korea Selatan yang jauh dari kehidupan kota besarnya. Jadi, jangan hanya mencari tahu nama kota di Korea Selatan yang terkenal saja, yuk cek daftar desa-desanya di artikel Kabarwisata di bawah ini! 

Desa di Korea Selatan dengan Pemandangan Indah

Ini dia 11 desa di Korea Selatan yang menarik untuk dikunjungi sebagai objek rekreasi:

1. Hahoe Folk Village

Berlokasi di kota Andong, provinsi Gyeongsang Utara, Hahoe Folk Village adalah desa tradisional peninggalan Dinasti Joseon, dinasti yang dianggap paling maju dan penting di sejarah Korea Selatan. Arsitektur bangunannya sangat dipertahankan, selain itu juga ada banyak buku penting yang disimpan. 

Desa ini didaftarkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO di tahun 2010. Turis bisa melihat tradisi lama berbasis klan, yang bahkan hingga kini masih dianggap penting untuk mencari tahu silsilah, terutama oleh generasi tua. Setiap tahunnya desa ini dikunjungi sekitar 1 juta wisatawan. 

2. Bukchon Hanok Village

Kalau desa yang satu ini sering muncul di drama Korea karena lokasinya ada di Seoul. Bukchon Hanok Village adalah distrik di Seoul yang sengaja dijaga agar tetap tradisional. Rumah-rumah adat, “hanok,” tetap dipertahankan tapi direnovasi supaya nyaman ditinggali oleh masyarakat modern. Distrik ini adalah objek wisata populer yang masih dihuni. Lokasinya di antara Istana Gyeongbukgung dan Changdeokgung. 

3. Nagan Eupseong Folk Village

Berlokasi di Suncheon, kota terbesar di Provinsi Jeolla Selatan, ini adalah desa dari era Dinasti Joseon yang dipreservasi. Dulunya, Naganepsong adalah kota administratif. Jadi di desa ini tak hanya terdiri dari rumah penduduk saja, tapi ada juga kantor pemerintahan. Yang tinggal di desa ini dulunya adalah rakyat biasa, bukan bangsawan. 

4. Jeonju Hanok Village

Mudah ditemukan di peta Korea Selatan, Jeonju Hanok Village adalah desa yang terdiri dari 700 hanok indah, dan merupakan satu-satunya desa hanok tradisional di kota besar Korea. Berdiri sejak tahun 1900-an, wisatawan bisa merasakan menginap di salah satu akomodasi hanok. Selain itu, ada Hanok Life Experience Hall yang bisa dikunjungi.

5. Namsangol Hanok Village

Berlokasi dekat dengan Stasiun Chungmuro, Seoul, Namsangol Hanok Village adalah desa yang dibangun kembali dari bangunan bersejarah yang ada di Pil-dong, Distrik Jung. Hanok di sini ada yang dihuni bangsawan dan rakyat jelata. Jadi pengunjung bisa melihat langsung betapa berbedanya kehidupan dua keluarga dari status sosial yang berbeda. 

6. Samjinae Village

Kalau mau mengunjungi desa di kota kecil di Korea Selatan, Samjinae Village yang berlokasi di Changpyeong-myeon bisa jadi pilihan yang tepat. Desa ini bahkan dijuluki “slow city” karena saking berbedanya dari kehidupan di Korea yang begitu cepat. Kalau mau liburan santai dan healing di Korea, berkunjung ke Samjinae adalah jawabannya. 

7. Yangdong Village

Di Desa Yangdong, wisatawan bisa melihat rumah-rumah tradisional yang besar dan kokoh karena ini memang dulunya hanya ditinggali kaum bangsawan. Masuk ke dalam Situs Warisan Sejarah Dunia UNESCO, di sini pengunjung bisa mempelajari bagaimana para bagsawan Joseon hdup. Luas areanya sebesar 91.6 hektar. 

8. Icheon Ceramics Village

Icheon dulunya adalah pusatnya keramik selama Dinasti Joseon (1392-1910). Produksi keramik dari Icheon dijamin berkualitas tinggi. Sampai sekarang, masih banyak toko keramik, tempat pembakaran, dan workshop keramik bagi yang ingin belajar. Selain itu, banyak kafe-kafe menarik juga untuk dikunjungi. 

9. Seongeup Folklore Village 

Pulau Jeju bukan hanya menarik karena pantai dan jeruknya saja, tapi ada Seonggeup Follore Village, desa tradisional yang masih ditinggali warga setempat. Jadi beda dengan desa yang direkonstruksi dan sudah tidak ditinggali lagi, turis bisa menjelajahi arsitektur kuno yang dilestarikan, termasuk dinding-dinding batu warna hitam, sekaligus berinteraksi dengan warga yang tinggal di sana. 

Desa ini diakui sebagai Warisan Budaya Cerita rakyat Penting, karena berbagai unsur tradisional masih dipertahankan. Beberapa penduduk desanya ada yang menjadi pemandu secara sukarela untuk memberi wawasan tentang sejarah desa tersebut. 

10. Dongpirang Mural Village

Kalau mampir ke kota Tongyeong, jangan lupa ke Dongpirang, yang artinya bukit di timur. Di tahun 2007, asosiasi Tongyeong Agenda 21 mengundang siapa pun dari seluruh Korea untuk melukis mural di dinding Jalan Dongpirang. Jalanan di lereng bukit yang awalnya biasa-biasa saja, sekarang jadi menarik dengan lukisan para peserta. Turis bisa menikmati seni sekaligus pemandangan alamnya yang indah!

11. Abai Village

Berlokasi di Sokcho, dulunya Abai Village adalah desa terpencil di Korea Selatan yanng dibentuk oleh para pengungsi dari Korea Utara, setelah pecahnya Perang Korea. Kamu masih bisa melihat gubuk-gubuk tua, meskipun penampilannya sudah tidak sama persis seperti dulu. 

Kalau di tahun 2000-an awal pernah menonton drama Autumn in My Heart yang diperankan Song Hye Ky dan Won Bin, desa ini jadi latar belakangnya. Karena dramanya populer dan mendunia, Abai Village pun jadi atraksi wisata dan dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. 

Putri Negari
Putri Negari punya hobi jalan-jalan ke berbagai tempat wisata.